Kamis, 30 Januari 2014

Jual Kayu Balsa Murah

Mengenal Pohon Kayu Balsa

Sejarah Kayu Balsa

Kayu balsa pertama kali ada di Amerika Serikat pada akhir tahun 1920. Sejak itu menjadi bahan baku dalam model bangunan pesawat karena kekuatannya, berat dan kemampuan untuk menyerap guncangan dan getaran.

Pohon kayu balsa, secara ilmiah bernama Ochroma lagopus. Kayu balsa adalah spesies tanaman berbunga yang relatif cepat tumbuh dan dalam kurun waktu 6 sampai 10 tahun tingginya bisa mencapai 30 meter. Balsa merupakan bahan yang sangat ringan dan dengan banyak kegunaan. Pohon ini banyak ditemukan terutama di daerah Amerika Tengah dan Selatan mulai dari Ecuador, selatan Brasil dan Bolivia utara ke selatan Meksiko.

Pohon kayu balsa tumbuhnya yang terbaik adalah ditemukan di bawah kondisi di hutan hujan, yang secara strategis di daerah pegunungan antara sungai-sungai.

Negara pengekspor kayu balsa terbesar saat ini kemungkinan Ekuador yang memasok 95 persen atau lebih dari balsa komersial, meskipun banyak petani setempat menganggap bahwa tanaman pohon kayu balsa tidak lebih dari rumput liar. Disamping Ekuador, Produsen terbesar kayu balsa berasal dari Indonesia dan Papua Nugini

Berdasarkan kepadatannya atau masa jenisnya, kayu balsa di pasaran dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  • kayu balsa light (ringan) masa jenisnya < 120 kg/m3
  • kayu balsa Medium (ringan menengah) masa jenisnya120 - 180 kg/m3
  • Kayu balsa Heavy (keras) masa jenisnya > 180 kg/m3
Berdasarkan kegunaannya,  maka kayu balsa ringan umumnya di gunakan untuk hobby (kerajinan) dan aeromodelling, yang jenis menengah ringan diperlukan untuk komposit industri, sementara jenis yang keras lebih luas penggunaannya yang  dijadikan pengganti kayu keras dengan harga yang lebih murah.

 

Fitur Kayu Balsa


Balsa adalah salah satu varietas yang paling ringan dari kayu yang tersedia, sekalipun tidak mutlak ringan. Kayu balsa sangat ringan karena memiliki sel-sel besar dengan dinding-dindingnya yang sangat tipis. Sel-sel ini berisi air saat pohon masih hidup. Ketika pohon dipanen dan masuk ke tempat pengeringan, air menguap, meninggalkan sebagian besar ke ruang terbuka, yang membuat kayu beratnya berkurang. Pada mulanya, selama Perang Dunia I, militer AS mencari kayu balsa sebagai pengganti gabus, tetapi segera terbukti kayu balsa lebih berguna sebagai bahan konstruksi ringan untuk glider dan kontainer pengiriman. Para kolektor juga mulai bekerja dengan kayu balsa itu karena itu balsa bisa diukir dengan mudah dengan alat-alat pertukangan standar/sederhana dan dibengkokkan ke dalam sejumlah bentuk tanpa mengorbankan kekuatan.

Balsa bukan kayu paling ringan di dunia. Namun, kayu balsa dianggap kayu terkuat menurut beratnya. Ada jenis kayu yang ringan, tetapi mereka tidak memiliki kekuatan seperti kayu balsa.

Kayu balsa hijau mengandung lima kali lebih banyak air menurut beratnya dari materi padat. Balsa menggunakan air ini untuk kekakuan dan kekuatan saat ia masih hidup. Sebagai perbandingan,  tipikal kayu keras memiliki sangat sedikit air dan sebagian besar berisi materi padat.
 

Sumber : dari berbagai sumber